ShoutMix chat widget

Jumat, 15 Januari 2010

Fotografi

Teknis Fotografi & Fungsinya

Fotografi bukan segalanya tentang kamera. Dikatakan bahwa fotografi adalah seni bermain dengan cahaya. Tanpa adanya cahaya, maka mustahil fotografi itu ada. Menghasilkan sebuah gambar yang bagus, harus memiliki visi yang kuat dalam hal ‘melihat’. Memperhatikan cahaya, komposisi dan momen adalah hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam membuat foto yang dapat dikategorikan ‘bagus’.

Namun, sepertinya mustahil dapat menghasilkan foto seperti itu jika tidak mengenal dan memahami dari masing-masing teknis fotografi dasar. Fotografi memang bukan segalanya tentang kamera, namun kamera adalah alat untuk menyalurkan visi kita itu. Maka, sekiranya perlu mengenal dan memahami bagaimana kamera bekerja.

Tugas utama dari kamera adalah mengatur intensitas cahaya yang masuk dan pada akhirnya mengenai film/sensor (selanjutnya saya sebut medium). Apabila, kamera mengizinkan terlalu banyak cahaya yang masuk maka medium akan terbakar (overexposed). Dan sebaliknya. Bagaimana agar cahaya yang masuk itu tidak berlebih dan tidak kurang, atau dengan kata lain ‘pas’. Berikut saya jabarkan satu-satu.

Aperture
Atau yang sering juga disebut dengan difragma atau bukaan lensa adalah berfungsi untuk mengatur seberapa besar lensa akan terbuka. Fungsi ini lebih tepatnya terletak pada lensa. Logikanya, semakin besar bukaannya, maka akan semakin banyak cahaya yang akan masuk. Seperti sebuah kran air. Semakin besar kita buka keran tersebut maka akan semakin banyak air yang akan keluar.

Penulisan Aperture yang benar adalah f/x. Sehingga apabila dikatakan nilai Aperture-nya adalah 5.6, maka penulisan yang benar adalah f/5.6. Jadi jangan bingung apabila ada yang bilang bahwa bukaan lensa 2.8 lebih besar dari bukaan lensa 5.6. Karena kalau secara penulisan matematisnya memang benar khan? (f/2.8>f/5.6) Tapi kebanyakan kita malas untuk bilang f/2.8 atau f/5.6, karena kita orangnya simpel sih…

Efek Samping dari Aperture
Seperti obat batuk yang memiliki efek samping, begitu juga dengan aperture. Efek sampingnya adalah semakin besar bukaan lensa, maka akan semakin kecil daerah fokusnya. Dan sebaliknya. Daerah fokus inilah yang biasa dikenal dengan DOF (Depth of Field).

Shutter Speed
Atau yang biasa disebut juga dengan speed atau kecepatan rana bertugas untuk mengatur berapa lama mirror terbuka lalu menutup kembali untuk membatasi berapa banyak cahaya yang akan masuk. Seperti teori keran, apabila kita membuka keran terlalu lama, maka wadah penampung air tadi akan kelebihan sehingga akan meleber keluar. Kalau dalam kasus fotografi, medium akan terbakar.

Penulisan shutter speed yang benar adalah 1/x. Sehingga apabila dikatakan bahwa sebuah foto menggunkanan speed 60, maka penulisannya yang benar adalah 1/60 detik. Jadi jangan bingung kalau dikatakan bahwa speed 60 lebih cepat dibandingkan 30. karena secara penulisan matematis memang begitu khan?

Efek Samping dari Shutter Speed
Seperti berpacaran yang memiliki efek samping, seperti sulit melirik wanita/pria lain, begitu juga dengan shutter speed. Semakin cepat shutter speed, maka akan gambar akan semakin terlihat diam (freeze). Dan sebaliknya, apabila speed terlalu lamban gambar akan terlihat blur dikarenakan gerakan yang terlalu cepat, sehingga objek terlihat bergerak sangat cepat.


ISO atau ASA
Adalah tingkat sensitifitas medium dalam menerima cahaya. Semakin tinggi nilainya, maka akan semakin tingkat sensitifitasnya. Artinya, apabila kita merubah nilai ISO atau ASA ini menjadi lebih tinggi, sedangkan aperture dan speednya tidak diubah, maka medium akan menerima cahaya lebih banyak. Dan sebaliknya.

Efek Samping ISO atau ASA
ISO adalah tingkat sensitifitas sensor (medium), sedangkan ASA adalah tingkat sensitifitas film (medium), jadi perbedaannya hanya dimediumnya saja. Tapi logikanya sama. Kecuali efek sampingnya. Dimana apabila menggunakan film ASA tinggi, maka gambar akan terlihat grainy (berbentuk titik kecil namun banyak). Sedangkan penggunaan ISO tinggi akan menghasilkan noise (seperti bentuk cacing namun banyak). Sedikit aja udah geli apalagi banyak

Teknik Pengambilan Foto

Berhubung aku masih pemula, jadi informasi ini sangat penting buatku atau mungkin begitu dengan buat teman-teman yang lain ya. Mari kita belajar bersama.

Ada beberapa point yang perlu diingat, saat kita mengambil sebuah gambar/ foto/ objek. Ini dia:

  1. Focus
  2. Perhatikan latar belakang
  3. Perhatikan komposisi warna
  4. Shoot, review, delete
  5. Shoot, review, keep
  6. Focus, focus, focus!!!

Hal yang paling menarik buatku, bahwa gambar yang kita ambil harus bisa bercerita, apa yang sedang terjadi atau apa yang sedang dilakukan objek dan lain sebagainya. Yang kedua, tentang warna, ambil lah gambar dengan kombinasi warna yang cantik. Misalnya gambar seorang ibu berjilbab merah sedang duduk disamping seorang bapak yang memakai baju berwarna biru. Warnanya kontras. Atau gambar sebuah bunga berwarna orange dengan daunnya yang berwarna hijau.

Setelah mengetahui dua penjelasan ini aja, rasanya kualitas foto yang diambil sudah jauh lebih baik dari pada sebelumnya [ayo coba dibuktiin, benar gak teori ini :) ]. Apalagi kalau makin tekun dipelajari yah?

Nah, ini ada juga tips lain yang patut kita jadikan pedoman. Disebutnya “Top 10 Beginning Photography Tips”:

Move in closer

Be quick

Compose with care

Be selective

Focus on your object

Experiment in time

Look at the light

Watch the weather

Keep it simple

Be bold

sumber dari: http://www.betterphoto.com/exploring/tips.asp

Wah, belajar fotografi jadi makin menyenangkan saja ya.

Lanjut…

Kalau tadi tentang teknik pengambilan foto, sekarang tentang kameranya. Ada satu kutipan yang sangat menarik dan harap selalu diingat.

Digital cameras do all the work. You just push the button and great pictures magically appear. The better the camera, the better the photos. Isn’t that right? Heck no!

http://www.macdevcenter.com/pub/a/mac/2002/10/22/digi_photo_tips.html

Kamera memang alat yang digunakan untuk mengambil suatu gambar atau objek, dan pastinya juga mempengaruhi hasil dari gambar yang kita ambil. Tetapi, point utama terletak pada teknik atau cara kita mengambil gambarnya.

Saya kutip tulisannya Derrick Story lagi:

Most digital cameras, even the consumer point-and-shoot models, have a tremendous amount of functionality built into them. By applying a little ingenuity and creativity, you can take shots that will make viewers ask, “So what kind of camera do you have?”

You can tell them the answer, but inside, you’ll know it’s not the camera responsible for those great pictures. It’s the photographer.

http://www.macdevcenter.com/pub/a/mac/2002/10/22/digi_photo_tips.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan bebas, asal jangan mengandung SARA & PORNOGRAFI